Peranan Konsep Tata Artistik Dalam Film “Kelangen”

Anak sebagai objek penciptaan dikemas ke dalam film fiksi “Kelangen”, karena dalam satu dasawarsa belakangan ini marak terjadi kasus orang tua yang mengekang anaknya secara berlebihan sehingga berdampak buruk terhadap psikologi anak. Melalui film fiksi ini pencipta mencoba merepresentasikan tata artistik tentang imajinasi anak yang dikekang oleh orang tuanya. Dalam proses pembuatan film ini, tahap pencarian data dilakukan dengan cara riset dengan metode wawancara baik dengan psikolog dan dengan relawan yang mengelola Rumah Berdaya. Observasi langsung, yakni mengamati secara langsung ke lapangan, studi kepustakaan didapat dari skripsi dan buku. Dokumentasi saat survei mengumpulkan data yang berupa fakta. Tata artistik pada film “Kelangen” bertujuan untuk memberikan sentuhan estetik yang didukung dengan teori estetika sebagai teori utama dan teori mise-en-scene untuk memperkuatnya, kedua teori tersebut merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi untuk membangun cita rasa artistik atau keindahan. Rancangan tata artistik dimulai dari mengkonsep properti seperti pemilihan gubuk atau rumah tradisi, hutan, tegalan, perabotan rumah tangga yang diterapkan pada film Kelangen. Properti yang digunakan pada film "Kelangen" dimaksudkan untuk pembentukan kesan kehangatan, ketegangan dan kebebasan. Luaran dari karya ini berupa film fiksi yang bergenre drama fantasi berdurasi 30 menit yang memiliki pesan kekerasan pada anak menimbulkan traumatik yang berdampak kekhawatiran berlebih, ketakutan, ketidak berdayaan dan kesedihan yang mendalam pada anak Kata Kunci : tata artistik, kelangen, anak-anak, film fiks